Kaidah Menghafal Al-Qur’an: Antara Pemahaman dan Penerapan
DOI:
https://doi.org/10.61693/elwasathy.vol22.2024.299-310Kata Kunci:
Taḥfiẓ, Kaidah, Menghafal al-Qur’anAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara kaidah dalam menghafalkan al-Qur’an berdasarkan surat al-Qiyāmah ayat 16-19 dengan penerapan kaidah menghafal Qur’an yang dilakukan oleh guru taḥfiẓ. Berdasarkan observasi awal, ditemukan bahwa adanya penggunaan metode menghafal dan target hafalan yang menyulitkan siswa, kurangnya kelancaran hafalan dari keseluruhan hafalan, dan kurangnya kegiatan dalam memaknai ayat-ayat yang telah dihafalkan siswa. Lokasi penelitian ini adalah di Dayah al-ʻAthiyah Tahfizh al-Qur’an yang berada di Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Sumber data diperoleh dari guru taḥfiẓ sebagai sumber primer, dan penelusuran kitab-kitab tafsir, buku, dan referensi lainnya sebagai sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut kemudian direduksi, disajikan dalam bentuk analisis deskripsif dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman antar guru taḥfiẓ dalam memahami surat al-Qiyāmah ayat 16-19 tentang kaidah menghafal al-Qur’an. Sementara itu, kaidah menghafal al-Qur’an yang diterapkan oleh semua guru taḥfiẓ pada dasarnya adalah sama, karena mengikuti aturan kelembagaan yaitu membimbing siswa untuk memiliki niat yang ikhlas, tekad yang kuat, membaca sesuai dengan tajwid, berusaha mengamalkan al-Qur’an, senantiasa berdo’a, dan menghafal al-Qur’an dilakukan dengan menggunakan metode wahdah.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 sasmika sasmika
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.