Author Guidelines
Karya ilmiah yang akan dipertimbangkan untuk dimuat adalah yang memenuhi persyaratan dan acuan berikut:
- Naskah artikel adalah karya orisinal penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau buku dapat berupa bahasa Indonesia maupun Inggris.
- Naskah artikel berupa hasil penelitian atau kajian tentang perkembangan ilmiah studi-studi keislaman yang mencakup aspek kajian Fikih, Ekonomi Islam, Al-Quran dan Hadis, Pemikiran Islam, Dakwah, Akidah dan Ilmu Kalam serta Psikologi Islam.
- Naskah harus ditulis sesuai dengan petunjuk penulisan yang tertera di templet, template bisa didownload disini (Template). Minimal 10 halaman dan maksimal 20 halaman.
- Tulisan diserahkan dalam bentuk file document yang disimpan dengan format RTF (Rich Text Format) atau Microsoft Word (.doc / .docx).
- Setiap penulis diharuskan mempunyai akun untuk dapat mengirimkan artikel. Jika penulis belum mempunyai akun, dapat melakukan registrasi pada menu Register. Pada saat mengisi form registrasi, jangan lupa untuk memilih peran sebagai Author/Penulis. Setelah penulis memiliki akun, dapat melakukan login kemudian klik New Submission, kemudian ikuti langkah demi langkah.
- Semua naskah ditelaah secara anonim olehreviewer yang ditunjuk oleh penyunting menurut bidang kepakarannya. Kepastian pemuatan/penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis melalui email. Penulis diberi kesempatan selama satu minggu untuk melakukan perbaikan (revisi) naskah atas dasar rekomendasi/saran dari reviewer dan penyunting.
- Segala sesuatu yang menyangkut perizinan pengutipan atau penggunaan software computeruntuk pembuatan naskah atau ihwal lain yang terkait dengan HaKI yang dilakukan oleh penulis artikel, berikut konsekuensi hukum yang mungkin timbul karenanya, menjadi tanggung jawab penuh penulis naskah.
Format Umum Artikel
1. Judul Artikel: Judul artikel menggunakan font Cambria, 14 pt, Bold, dan Capitalic First Each Word.
2. Abstrak dalam dua (2) bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris, harus mencakup tujuan, metode dan temuan penelitian.
3. Kata kunci menurut abjad dalam 3-5 kata.
4. Pendahuluan. Pendahuluan memuat latar belakang, kajian teoretis, permasalahan, gap analysis, kebaruan hasil penelitian (state of the art), dan diakhiri dengan tujuan penelitian. Gap analysis berisi tentang kesenjangan antara das sollen dan das sein. Kebaruan hasil penelitian (state of the art) berisi uraian tentang kajian penelitian dengan penelitian terdahulu (literature review).
5. Metode Penelitian. Metode penelitian berisi desain penelitian, jenis penelitian, metode, pendekatan, subjek/objek atau populasi dan sample, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian.
6. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan memuat uraian tentang analisis hasil penelitian untuk memberikan jawaban/solusi terhadap masalah penelitian.
7. Kesimpulan. Kesimpulan menggambarkan jawaban dari tujuan penelitian atau temuan penelitian yang diperoleh. Kesimpulan bukan berisi perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan seperti yang diharapkan di tujuan penelitian.
8. Daftar Pustaka. Referensi menggunakan APA 7th dan menggunakan manajer referensi Mendeley atau Zotero.
PEDOMAN TRANSLITERASI
Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dipedomani berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor: 0543bJU/1987 sebagai berikut:
Huruf
No |
Huruf Arab |
Nama |
Huruf Latin |
Nama
|
Penulisan Madd (Panjang) dan Lin
Harkat dan Huruf |
Nama |
Huruf dan tanda |
Nama |
ﺎ َ |
Fatḥah dan alif |
Ā / ā |
a dan garis di atas |
ﻲ ِ |
Kasrah dan ya sukun |
Ī / ī |
i dan garis di atas |
و ُ |
Dammah dan waw sukun |
Ū / ū |
u dan garis di atas |
أي |
Fatḥah dan ya sukun |
Ay |
A dan y |
أو |
Fatḥah dan waw sukun |
Aw |
A dan w |
Contoh: Qāla: قَال Qīla: قِيْلَ Yaqūlu: يَقُوْلُ Baytun : بيت Qawmun: قوم
Tā’ al-Marbūṭah
Tā’ al-marbūṭah yang hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah dan ḍammah, tranliterasinya adalah /t/. Tā’ al-marbūtah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah /h/. Kalau pada kata yang terakhir dengan tā’ al-marbūtah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’ al-marbūtah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
Contoh :
rawḍah al-aṭfāl: الْاَطْفَال رَوْضَةُ Al-Madīnah al-Munawwarah: اَلْمَدِيْنَةُ الْمُنَوَّرَة
Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu “ال”, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah.
- Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah huruf lām /ل/ ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /ل/ tetap berbunyi /l/. Contoh. Al-Qalamu : الْقَلَمُ Al-Badī'u : اَلْبَدِيْعُ
- Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah huruf lām /ل/ ditransliterasikan sesuai dengan bunyi huruf setelahnya, yaitu diganti dengan huruf yang mengikuti kata sandang itu.
Contoh: Ar-Rajulu: الرجُلُ As-Sayyidatu: السَّيِّدَةُ
Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif
Contoh : Ta'khużūna : تَأْخُذُوْنَ An-Nau': النّوْءُ Syai'un : شَيْءٌ Umirtu : أُمِرْتُ